Sabtu, 06 Mei 2017

PENGARAHAN KONSEP PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER OLEH SUPERVISOR PENDIDIKAN GUNA PENINGKATAN KUALITAS GURU MENGAJAR DI SDN ____TAHUN PELAJARAN ____/____

BAB I
PENDAHULUAN
                                                                              
A. Latar Belakang Masalah PTS
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada factor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya  peran guru dalam dunia pendidikan. Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.

Agar dapat mengajar efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Menggunakan waktu pelajaran secara efektif berarti memberi kesempatan belajar semakin banyak dan optimal serta guru menunjukkan keseriusannya saat mengajar sehingga dapat membangkitkan minat atau motivasi siswa untuk belajar. Makin banyak siswa terlibat aktif dalam belajar, makin tinggi kemungkinan Kinerja Guru yang dicapainya. Sedangkan dalam meningkatkan kualitas dalam mengajar hendaknya guru mampu merencanakan program pengajaran dan sekaligus mampu pula melakukan dalam bentuk interaksi belajar mengajar.
Di luar lingkungan sekolah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat. Karenanya diperlukan kemampuan untuk memperoleh, dan mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berpikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.
Dalam pembelajaran Matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode pembelajaan kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Felder, (1994: 2).
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2).
Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah Kinerja Gurunya. (Nur, 1996: 2).
Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock memperkenalkan suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama siswa bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok. Dalam kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik (Felder, 1994:14).
Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti selaku pengawas TK/SD/PLS di Kecamatan ______ Kabupaten _______  ingin mencoba melakukan penelitian sebatas observer dan memberikan gagasan kepada guru bidang studi matematika di SDN binaan penulis dengan  topik “Meningkatkan Kinerja Guru bidang studi  Matematika Melalui Metode Kooperatif Model Learning Together Di SDN  ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________  Tahun Pelajaran  ____/____”.

B. Rumusan Masalah Penelitian Tindakan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis selaku pengamat sekaligus supervise kependidikan di SD tersebut dapat merumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1.   Bagaimanakah peningkatan Kinerja Guru  dengan diterapkannya metode kooperatif model Learning Together di  SDN  ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________  Tahun Pelajaran  ____/____?
2.   Bagaimanakah pengaruh metode kooperatif model Learning Together terhadap motivasi belajar di  SDN  ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________  Tahun Pelajaran  ____/____?

C. Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.   Ingin mengetahui peningkatan Kinerja Guru  bidang studi matematika setelah diterapkannya metode kooperatif model Learning Together di  SDN  ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________  Tahun Pelajaran  ____/____ .
2.   Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa kelas V   setelah diterapkan metode kooperatif model Learning Together di   SDN  ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________  Tahun Pelajaran  ____/____ .

D. Manfaat Penelitian Tindakan Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :
1.   Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan Kinerja Guru  bidang studi khususnya pada mata pelajaran matematika.
2.   Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
3.   Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.

E. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1.   Metode kooperatif adalah:
Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama
2.   Motivasi belajar adalah:
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan.
3.   Kinerja Guru adalah:
Kinerja Guru yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran matematika.

 F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
1.   Penelitian ini hanya dikenakan pada  kompetensi guru dan respon siswa dalam mengajar di kelas V di tahun pelajaran ____/____ di  SDN  ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten __________  Tahun Pelajaran  ____/____

2.   Penelitian ini dilaksanakan pada bulan    ____ sampai  _____ pada semester   _____ tahun pelajaran  ____/_____.



SILAHKAN HUBUNGI KAMI :