BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi guru,
antara lain : (1) adanya keberagaman kemampuan guru dalam proses pembelajaran
dan penguasaan pengetahuan (2) belum adanya alat ukur yang akurat untuk
mengetahui kemampuan guru, (3) pembinaan yang dilakukan belum mencerminkan
kebutuhan, dan (4) kesejahteraan guru belum memadai, jika hal tersebut tidak
segera diatasi maka akan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan di maksud
antara lain :
(1) Kemampuan
siswa dalam menyerap mata pelajaran yang dianjurkan guru tidak maksimal, (2)
kurang sempurnanya pembentukan karakter yang tercermin dalam sikap dan
kecakapan hidup yang dimilikioleh setiap siswa, (3) rendahnya kemampuan
membaca, menulis dan berhitung siswa terutama ditingkat dasar(hasil studi
internasional yang dilakukan oleh organisasi Internasional Education
Achievement, 1999). Sehubungan dengan itu, Undang-Undang No. 25 Tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional yang berisi perintisan pembentukan Badan
Akreditasi dan Sertifikasi mengajar di daerah merupakan bentuk dari upaya
peningkatan kualitas tenaga kependidikan secara nasional.
Berdasarkan
uraian diatas, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional menerapkan standar kompetensi guru yang berhubungan dengan
(1) Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan ; (2)
Komponen Kompetensi Akademik Vokasional sesuai materi pembelajaran ; (3)
Pengembangan Profesi. Komponen - Komponen Standar Kompetensi, Guru ini mewadahi
Kompetensi Profesional, personal dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang
guru. Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada peningkatan kualitas
guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan sistematis.
Fakta
menyatakan kompetensi guru saat ini dalam sub komponen Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran Kompetensi menyusun rencana pembelajaran dengan indikator
a) Mendeskripsipkan tujuan pembelajaran
b) Menentukan materi sesuai dengan kompetensi
yang telah ditentukan
c) Mengorganisasikan materi berdasarkan
urutan dan kelompok
d) Mengalokasikan waktu
e) Menentukan metode pembelajaran yang sesuai
f) Merancang prosedur pembelajaran
g) Menentukan media pembelajaran/peralatan
praktikum (dan bahan) yang akan digunakan
h) Menentukan sumber belajar yang sesuai
(berupa buku, modul, program komputer dan sejenisnya)
i)
Menentukan
teknik penilaian yang sesuai
Namun kenyataan yang ada
terbalik berdasarkan hasil supervisi terhadap guru masih dominan menggunakan
pengelolan pembelajaran berdasarkan pola lama dan masih dominan menggunakan
pengelolaan pembelajaran yang tidak sesuai karakteristik siswa dan situasi
kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor yang menyebabkan guru belum mampu
melaksanakan pengelolaan pembelajaran dengan tepat karena kemampuan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran belum optimal, bahkan ada yang tidak membuat.
Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran sangat penting, karena pengelolaan pembelajaran yang baik sangat
berpengaruh terhadap penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai
indikator. Keunggulan CLCK adalah guru diberikan contoh dalam pembuatan RPP dan
setelah itu berlatih dengan pengawasan dan kegiatan yang dilakukan tidak
bergantung pada orang lain.
Untuk mengatasi hal tersebut
perlu diupayakan Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri) dalam
program .....untuk meningkatkan
kompetensi guru .....di .....Tahun ......
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan
Masalah
1.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang
dipaparkan diatas, maka rumusan permasalahannya adalah :
a. Apakah Model Pembinaan CLCK dalam program .....dapat
meningkatkan Kompetensi Guru .....di .....Tahun ..... ?
b. Bagaimana pendapat Guru terhadap pembinaan
CLCK dalam Program .....untuk meningkatkan Kompetensi Guru .....di ..... Tahun ..... ?
2.
Pemecahan masalah
Berbagai upaya telah dilakukan
untuk meningkatkan Kompetensi Guru ..... dalam pengelolaan pembelajaran untuk
menyusun rencana pembelajaran dengan memperhatikan indikator. Namun fokus
penyusun rencana pembelajaran dilakukan dalam penelitian ini adalah Model
Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri) dalam program .....untuk
Meningkatkan Kompetensi Guru .....di .....Tahun ...... Pada kegiatan yang
dilakukan dalam KKG dengan Model Pembinaan CLCK dari pengawas sekolah dan
guru-guru inti maupun guru sejenis. Model Pembinaan yang dilakukan untuk
memberikan motivasi kepada guru kelas ..... .....untuk peningkatan kompetensi,
sehingga mampu menyusun Rencana Pembelajaran dengan indikatornya. Dengan
memperhatikan sub komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran. Dalam pemecahan
masalah guru diberikan model contoh RPP untuk ditiru dan guru berlatih dengan
pengawasan dalam kegiatan yang dilakukan tidak bergantung pada orang lain.
C. Tujuan
Mengacu pada permasalahan
seperti yang diuraikan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi guru .....dalam program .....dengan CLCK di .....Tahun ......
D. Manfaat
a. Manfaat Penelitian Bagi Siswa
1. Siswa berhak memperolah pembinaan baik
dari guru maupun orang tua agar belajar lebih mantap dan sungguh-sungguh.
2. Siswa dapat memperlihatkan hasil belajar
disekolah kepada orang tuanya.
b. Manfaat Penelitian Bagi Guru
- Sebagai
laporan tertulis yang disampaikan kepada Kepala Sekolah tentang penyusunan
rencana pembelajaran.
- Sebagai
dasar dalam menentukan pengelolaan pembelajaran selanjutnya serta menyusun
rencana pembelajaran sebagai tindak lanjut.
E. Hipotesis Tindakan
Dari
latar belakang masalah, perumusan masalah dan pemecahan masalah yang telah
dipaparkan diatas maka hipotesis tindakan dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Model Pembinaan CLCK dalam Program .....dapat meningkatkan kompetensi guru .....di .....Tahun
......
b. Guru memberikan pendapat/respon positif
terhadap penerapan CLCK untuk dapat meningkatkan kompetensi guru .....dalam
program .....di .....Tahun ......