BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah PTS
Seiring
penerapan kurikulum berbasis kompetensi , dimana mutu pendidikan yang tidak
hanya ditengarahi dengan nilai ebtanas atau nilai ujian akhir atau nilai cawu
saja, tetapi juga lingkungan sekolah yang kondusif, dan juga berdasarkan kepada
nilai-nilai, kecerdasan, dan life skiils
siswa. Sekolah adalah pelaksana pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM
Indonesia di dalam proses pembelajarannya. Sekolah harus mempunyai mutu, baik
pada input dan proses pendidikan itu sendiri. Dalam proses pembelajaran di sekolah
guru merupakan komponen sumber daya manusia (SDM) yang harus dibina secara
terus-menerus. Guru merupakan jiwa dari sekolah, sedangkan sekolah hanya
merupakan wadah. Untuk meningkatkan profesionalisme guru dilaksanakan program
pra-jabatan (pre-service education)
maupun program dalam jabatan (in-service
education). Terutama setelah dikembangkannya kurikulum berbasis kompetensi
maka program peningkatan profesionalisme guru, dimana menurut Jacobson (dalam
sahertian, 2000: 1) “tidak semua guru yang terdidik dan terlatih dengan baik
dan kualified (well training and well
qualified)”.
Selain jiwa dari sekolah guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Di sekolah, guru hadir mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal ini siswa untuk menyampaikan pengalaman belajar kepada siswa dan membantu siswa menuju proses kedewasaan. Agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan guru juga memerlukan pendidikan yang dilaksanakan melalui supervisi pendidikan baik secara kelompok maupun individual. Walaupun pada kenyataannya menjadi guru sebagai tuntutan pekerjaan sangatlah mudah, tetapi menjadi guru yang berdasarkan panggilan jiwa atau tuntutan hati nurani tidak mudah. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengabdian dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran yang merupakan interaksi edukatif guru juga membutuhkan pembinaan yang tidak hanya secara kelompok seperti seminar, loka karya tetapi juga secara individual yang dilakukan kepala sekolah melalui supervisi. Menurut Sahertian (2000:19) “Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah yang bersifat memberikan bantuan yang berupa layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pembelajaran” dalam rangka peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Menurut Good carter (dalam sahertian, 1981: 18) adalah sebagai berikut:
Selain jiwa dari sekolah guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Di sekolah, guru hadir mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal ini siswa untuk menyampaikan pengalaman belajar kepada siswa dan membantu siswa menuju proses kedewasaan. Agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan guru juga memerlukan pendidikan yang dilaksanakan melalui supervisi pendidikan baik secara kelompok maupun individual. Walaupun pada kenyataannya menjadi guru sebagai tuntutan pekerjaan sangatlah mudah, tetapi menjadi guru yang berdasarkan panggilan jiwa atau tuntutan hati nurani tidak mudah. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengabdian dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran yang merupakan interaksi edukatif guru juga membutuhkan pembinaan yang tidak hanya secara kelompok seperti seminar, loka karya tetapi juga secara individual yang dilakukan kepala sekolah melalui supervisi. Menurut Sahertian (2000:19) “Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah yang bersifat memberikan bantuan yang berupa layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pembelajaran” dalam rangka peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Menurut Good carter (dalam sahertian, 1981: 18) adalah sebagai berikut:
Supervisi
adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas
lainnya, dalam memperbaiki pembelajaran, termasuk mensetimulir, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan tujuan
pendidikan, bahan-bahan pembelajaran dan metode mengajar serta evaluasi
pembelajaran.
Untuk
melaksanakan supervisi peranan kepala sekolah sangat dominan, yang notabene
tugas kepala sekolah selain sebagai seorang administrator, manajer, pemimpin,
tetapi juga bertindak sebagai supervisor. Dengan kata lain seorang kepala
sekolah sangat berperan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pelaksanaan
supervisi secara efektif dan berkesinambungan untuk pengembangan kemampuan guru
yang tidak hanya mencakup aspek penguasaan materi tetapi juga kemampuan guru
dalam proses pembelajaran mulai proses perencanaan sampai dengan evaluasi
proses pembelajaran yang didalamnya termasuk penerapan metode pembelajaran.
Dalam
kurun waktu sebelumnya pelaksanaan supervisi hanya menitikberatkan pada hal-hal
yang bersifat umum sehingga aspek-aspek yang menjadi perhatian dan yang
seharusnya dikaji menjadi kurang jelas yang menjadikan pemberian umpan balik
dalam supervisi terlalu umum dan kurang mengarah pada aspek yang dibutuhkan
guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu
kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi sudah mulai memfokuskan pada teknik
individual, teknik individual merupakan teknik supervisi yang melibatkan guru
sejak tahap perencanaaan yang memungkinkan guru mengetahui manfaat supervisi
bagi dirinya.
Memperhatikan
gejala diatas, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya
secara profesional, terutama dengan mulai diberlakukannya Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang menuntut guru mempunyai kemampuan yang dilihat dari segi proses
dan hasil kegiatan pembelajaran. Dari segi proses guru dikatakan berhasil bila
apabila guru mampu melibatkan siswa, melibatkan sebagian besar siswa secara
aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian untuk membantu guru meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan
pembelajaran, kepala sekolah dalam supervisi tidak hanya mengikutsertakan
guru-guru dalam kegiatan seminar atau lokakarya yang merupakan teknik supervisi
kelompok, tetapi juga menggunakan teknik individual agar supervisi yang
dilaksanakan tidak bersifat administratif saja. Sekolah Dasar merupakan lembaga
yang sangat penting dalam proses pendidikan yang ada di Indonesia kerena SD merupakan suatu lembaga pendidikan formal,
tempat penyelenggaraan proses pembelajaran, tempat menanamkan berbagai ilmu
pengetahuan dan tekologi (IPTEK), ketrampilan serta iman dan taqwa (IMTAQ)
kepada para siswanya.
Untuk
itu peneliti mencoba mengukur seberapa tinggi pelaksanaan teknik supervisi
individual dan seberapa tinggi kemampuan guru dalam proses pembelajaran di SDN
______ Kecamatan _______ Kabupaten ______, dengan menghubungkan pelaksanaan
teknik supervisi individual dengan peningkatan kemampuan guru dalam proses
pembelajaran, dengan tujuan untuk mengetahui manfaat supervisi itu secara
mendalam yang selama ini terkesan supervisi sebagai suatu proses yang bersifat
administratif saja atau pengawasan semata terhadap kerja guru.
B. Perumusan
Masalah Dalam PTS
Berdasarkan
konteks penelitian di atas peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa jauh tingkat pelaksanaan teknik supervisi
individual oleh Pengawas di SDN ___________ Kecamatan
__________ Kabupaten _________
?
2. Seberapa
Jauh tingkat kemampuan guru dalam proses pembelajaran di
SDN __________ Kecamatan
_______ Kabupaten __________ ?
3. Apa
ada hubungan antara pelaksanaan teknik supervisi individual dengan peningkatan
kemampuan guru dalam proses pembelajaran ?
C. Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah
Dengan
bertolak pada rumusan masalah yang telah dirumuskan tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk
mengetahui tingkat pelaksanaan teknik supervisi individual oleh Pengawas di
SDN ___________ Kecamatan
__________ Kabupaten _________
.
2. Untuk
mengetahui tingkat kemampuan guru dalam proses pembelajaran di
SDN ___________
Kecamatan __________ Kabupaten
_________ .
3. Untuk mengetahui hubungan antara
pelaksanaan teknik supervisi individual dengan kemampuan guru dalam proses
pembelajaran di SDN
___________ Kecamatan __________
Kabupaten _________ SILAHKAN HUBUNGI KAMI :