Sabtu, 06 Mei 2017

KUNJUNGAN DINAS SUPERVISOR KEPENDIDIKAN DI SDN ____ SEBAGAI UPAYA PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED LEARNING ( M C L ) TAHUN PELAJARAN …………………..

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam kehidupan, baik dalam kehidupan individu, keluarga, maupun berbangsa dan bernegara. Majunya sebuah bangsa sangat ditentukan oleh  berkembangkan tidaknya pendidikan dinegara tersebut. Pendidikan merupakan hak setiap manusia sesuai dengan Undang-undang Sistem pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 menyatakan bahwa “ setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan tamatan pendidikan dasar”.

Rendahnya mutu pendidikan kita secara hipotesis, penulis nilai sebagai akibat lemahnya penataan kegiatan akademik institusional, lemahnya hal tersebut sekaligus terlihhat dalam kondisi pembelajaran di kelas khususnya, dan proses pembelajaran pada umumnya. Lemahnya mutu pembelajaran antara lain disebabkan oleh karena subsistem yang turut membangun proses itu masih lemah. Usaha kearah perbaikan kualitas pembelajaran sudah dilakukan oleh pihah pemerintahan yaitu Depdiknas, dengan peningkatan kualitas tenaga pengajar, penyedian sarana dan prasarana serta perbaikan kurikulum.
Pencapaian tujuan pendidikan perlu didukung dengan penyediaan prasarana serta perbaikan kurikulum, dimana kurilukum merupakan pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum mendasar dan mencerminkan falsafah sebagai pandangan hidup bangsa. Kearah mana dan bagaimana bentuk bangsa itu, sangat ditentukan dan akan tergambar dalam kurikulum sekarang, mulai dari kurikulum kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Kurikulum harus bersifat dinamis lebih menyusuaikan dengan berbagai perkembangan dan lebih memantapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
 Pengajaran IPS di sekolah dasar bertujuan agar guru  yang mengajar ilmu pengetahuan sosial mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat. Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini, sehingga  guru diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan dasar, memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta kepada tanah air yang bisa diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. (GBPP Kurikulum Pendidikan Dasar,  2003).
Pencapaian fungsi dan tujuan mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah menjadi penting untuk dapat dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat menunjang pencapaian fungsi dan tujuan IPS.
Pada perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian, motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau pengalaman, tantangan, balikan dan pengulangan. (Dimyati dan Mudjiono,  2003)
Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan teori dan prinsip­prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatannya baik tetapi tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa.
Bahan Pembelajaran IPS yang cakupannya beragam dan luas serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus disampaikan kepada siswa dengan alokasi waktu yang terbatas, guru mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan pelajaran IPS dengan baik, menarik dan menantang minat belajar anak. Penyampaian bahan pembelajaran harus berurutan berdasarkan pokok bahasan, sehingga tidak terjangkau dengan waktu yang tersedia. Metode yang selama ini dirasakan cocok untuk menyampaikan materi yang padat dengan waktu yang terbatas tadi adalah dengan menerapkan metoda ceramah, siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran yang kegiatannya hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang selama ini dirasakan, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dengan mata pelajaran IPS, pada akhirnya hasil evaluasi belajar mata pelajaran IPS secara umum menunjukan pada kondisi yang memprihatinkan.
Sementara alat test yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa  terhadap mata pelajaran yang dibelajarkan seringkali hanya mengukur kemampuan pengetahuan siswa saja sedangkan evaluasi proses yang berkenaan dengan aspek afektif dan psikomotor kurang mendapat perhatian yang signifikan.
Dengan permasalahan yang digambarkan di atas, maka penulis selaku observer sekaligus Pengawas Sekolah di tingkat pendidikan TK/SD memberikan arahan dan petunjuk teknik terhadap konsepsi model pembelajaran yang dianggap dapat melibatkan guru bersama-sma  siswa secara aktif adalah  pembelajaran terpadu dalam Conected Leraning. Model terkait adalah model  pembelajaran yang sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu topik dengan topik lain, satu pokok bahasan dengan bahasan lain, sehingga materi pelajaran tidak terlihat secara terpisah-pisah atau terkotak-kotak. (Tim Pengembang PGSD,  2003).
Dengan kata lain melalui pembelajaran terpadu Model Conneted Learning bisa mengaitkan antara topik-topik yang satu dengan lainnya yang mempunyai keterhubungan untuk dijadikan sebagai suatu tema dalam pembelajaran, sehingga bahan pembelajaran IPS yang cakupannya beragam dan luas serta cakupan kurikulum yang sarat dengan muatan tersampaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
 Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dicoba menerapkan pembelajaran terpadu Model Conneted Learning dalam pembelajaran IPS di   Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________melalui tindakan-tindakan pembelajaran yang terlebih dahulu dirancang sebelum melakukan tindakan tersebut.
Namun demikian, dalam penelitian ini ,  guru yang  mengajar bidang studi ilmu pengetahuan sosial-lah yang menerapkan tindakan di kelas sedangkan pengawas sekolah selaku peneliti kolaboratif sekedar observer yang perannya memberiakan pembinaan dan pengarahan petunjuk pelaksanaan teknis tentang konsep pembelajaran yang inovatif  dan edukatif melalui  pengenalan pembelajaran terpadu  MCL (Model Connected Learning), di  Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________

B.  Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian di bagian latar belakang di atas, penulis memiliki  suatu masalah yag dapat dikalsifikasikan ke dalam rumusan masalah agar penelitian tindakan kolaboratif antara Penelitian Tindakan Sekolah dengan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut :
1)   Bagaimana hasil  mengajar guru IPS selama  ini  di  Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________ ?
2)   Bagaimana gambaran aktivitas guru dan siswa  Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________  selama pembelajaran terpadu Model Conneted Learning ?
3)   Bagaimana hasil belajar mengajar yang diperoleh guru dan siswa setelah menggunakan pembelajaran terpadu Model Conneted Learning  di Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________?

C.  Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.  Untuk mengetahui  hasil  mengajar guru IPS selama  ini  di  Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________ .
2.  Untuk mengetahui  gambaran aktivitas guru dan siswa  Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________ selama pembelajaran terpadu model terkait
3.  Untuk mengetahui  hasil belajar mengajar yang diperoleh guru dan siswa setelah menggunakan pembelajaran terpadu Model Conneted Learning  di Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________.

D.  Manfaat Penelitian
Penelitian tentang penggunaan pembelajaran terpadu Model Conneted Learning dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar   di Sekolah Dasar Negeri ________ Kecamatan ________  Kabupaten ________ Propinsi ________. Diharapkan penelitian ini akan dapat memberikan kontribusi positif oleh pengawas sekolah selaku observer di dalam penelitian tindakan ini kepada guru selaku pelaksana penelitian tindakan ini dan memiliki manfaat baik kepada perorangan maupun lembaga. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1.                    Bagi Guru
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat :
a.   Memberikan masukan yang bersifat praktis tentang upaya peningkatan kualitas proses  kegiatan belajar mengajar di kelas terutama  selama pemberian materi ajar kepada siswa yang sedang berlangsung.
b.   Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar IPS di Sekolah Dasar yang diselenggarakan.

2.    Bagi   Pengawas Sekolah atau Peneliti
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman secara akademik terhadap tugas dan kewenangan pengawas sekolah di sekolah binaan penulis sendiri, terutama  pembinaan edukatif terhadap pelaksanaan kurikulum pengajaran IPS dengan pemberian konsepsi pembelajaran yang discoveries bagi pengembangan pembelajaran.

3.    Bagi Sekolah

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi sekolah sehingga sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan. Agar terstimulasi untuk mengembangkan mutu sekolah dengan akreditasi yang lebih baik lagi.



SILAHKAN HUBUNGI KAMI :