Sabtu, 06 Mei 2017

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLA, MOTIVATOR GURU DAN PENGAWAS DI SDN ____ KECAMATAN _____ KABUPATEN _______ TAHUN PELAJARAN …………………..

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang  Penelitian Tindakan Sekolah
Tujuan pembangunan Nasional  dapat dicapai melalui pembangunan yang direncanakan dengan terarah dan realistis serta dilaksanakan secara bertahap, bersungguh-sungguh, berdaya guna dan berhasil guna. Tercapainya tujuan tersebut sangat tergantung dari kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugasnya, hal ini dapat diwujudkan melalui pemberian pelayanan kepada masyarakat, penuh dedikasi, disiplin yang tinggi, prosedur kerja yang baik dan sebagainya. Semuanya ini dilakukan mulai dari tingkat pusat sebagai pemerintahan tertinggi sampai kepada tingkat pemerintahan terendah di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Keberhasilan program pengajaran di sekolah akan membawa peengaruh yang besar terhadap keberhasilan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam GBHN  “ Untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa “, oleh karena itu sekolah harus dibina dengan cara meningkatkan penyelenggaraan program pendidikan supaya berhasil guna dan berdaya guna.
Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang mempunyai peranan sebagai pemikir, perencana, pelaksana serta pengendali pembangunan di sekolah. Dengan demikian kepala Sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperlancar jalannya roda pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Mengingat pentingnya peranan tersebut, maka Kepala Sekolah harus mampu memberikan arahan dan motivasi kepada guru dalam rangka pencapaian tujuan.
Dalam memotivasi, seorang pimpinan harus dapat mengembangkan kecakapannya dalam memberikan perintah kepada bawahannya. Ia harus mengetahui bagaimana memerintah orang lain tanpa menimbulkan perlawanan   atau kebencian dan ia harus dapat memperoleh kepatuhan tanpa menghilangkan prakarsa dan daya cipta bawahannya.
Tugas memberi motivasi memang tidak mudah. Pada umumny pegawai-pegawai mempunyai latar belakang, harapan, pengalaman, keinginan dan ambisi yang berbeda-bweda. Mereka melihat peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dari sudut pandang yang berlainan. Reaksi-reaksi mereka terhadap pekerjaan, rekan sekerja dan hubungan kerja juga berbeda satu sama lain.
Pekerjaan sendiri merupakan pertimbangan yang sangat pentying dalam motivasi. Pekerjaan dipandang secara berlainan oleh orang-orang yang berbeda. Sebagian orang melakukan sesuatu karena benar-benar mencintai pekerjaan itu, tetapi sebagian lain melakukan pekerjaan karena mengharapkan memperoleh sesuatu dari pekerjaan tersebut. Pada dasarnya, alasan seseorang bekerja adalah berhubungan dengan kepantingan individunya atau memberikan bentuk kepuasan tertentu kepadanya.
Demikian pula halnya dengan sekolah, Kepala Sekolah harus mengetahui secara jelas hal-hal yang dapat mendorong para guru melaksanakan tugas secara optimal.
Tantangan berat yang harus dihadapi oleh setiap Kepala Sekolah, selain volume kerja yang meningkat, interaksi manusia yang lebih kompleks serta tuntutan pengembangan di sekolah juga dituntut untuk dapat menggerakkan para warganya berperan aktif dalam setiap  kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, seorang Kepala Sekolah perlu menggunakan cara tersendiri, misalnya dengan pembagian tugas dan tangggung jawab yang jelas, penyediaan sarana kerja, pemberian uang yang memadai dan lain-lainnya. Dengan demikian tujuan untuk melanggar dan mendidik serta penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan efisien akan tercapai.
Hubungan kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah dan para guru mempunyai peranan yang penting dalam usaha pencapaian tujuan tersebut. Hubungan dan kerja sama tersebut haruslah dapat memberikan gairah dan semangat atau motivasi kerja yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang perilaku seorang pimpinan lembaga pendidikan dalam memotivasi para guru untuk bekerja sama mencapai tujuan tertentu.   Oleh sebab itu, menjadi  kewajiban seorang supervisor pendidikan untuk melakukan pembinaan dan pengarahan secara regular dan kolaboratif kepada Kepala Sekolah agar senantiasa dalam pengembilan kebijakan-bijakan yang berkenaan dengan sekolah selau mengedepankan kemajuan sekolah secara visioner maupun misioner  sekolah



B.  Rumusan Masalah Dalam PTS
Permasalahan yang timbul tentang kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru di atas adalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana Kepala Sekolah  SDN      ___________   Kecamatan  __________   Kabupaten  _________    menjalankan kepemimpinannya selama ini ?
b.      Apakah sudah ada usaha dari Kepala Sekolah  SDN      ___________   Kecamatan  __________   Kabupaten  _________    meningkatkan motivasi kerja para gurunya ?
c.        Bagaimana Peran Pengawas Sekolah dalam membrikan pembinaan bagi kepala Sekolah dalam memimpin di  SDN      ___________   Kecamatan  __________   Kabupaten  _________      ?
d.      Apakah  Kinerja para guru sudah menunjang kelancaran administrasi sekolah di  SDN      ___________   Kecamatan  __________   Kabupaten  _________    ?
e.       Bagaimana tingkat pendidikan, kemampuan dan pengalaman kerja para guru di  SDN      ___________   Kecamatan  __________   Kabupaten  _________     ?
f.       Faktor apa saja yang menjadi hambatan Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru ?

C. Sasaran Penelitian Tindakan Sekolah
Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui :
1.      Kemampuan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningktkan motivasi kerja para guru.
2.      Motivasi kerja para guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan keddukan dan fungsinya masing-masing.
3.      Faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan bagi Kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru.

D.  Kegunaan Penelitian Tindakan Sekolah
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1.   Secara teoritis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh peneliti selama mengikuti pendidikan Pelatihan Kepemimpinan  Pengawas Sekolah.
2.   Secara praktis sebagai masukan khususnya Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru.

E. Asumsi dan Keterbatasan
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dan mempersempit sudut pandang  perana pengawas dalam pembinaan kepemimpinan Kepala Sekolah  sebagai usaha meningkatkan motivasi kerja para guru di  SDN   ______ Kecamatan    _______ Kabupaten  ______,  maka penulis membatasi masalah tersebut diatas pada :
a.       Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru di  SDN      ___________   Kecamatan  __________   Kabupaten  _________    ?

b.      Bagaimana motivasi kerja para guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing ?



SILAHKAN HUBUNGI KAMI :