BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Tindakan Sekolah
Tujuan pembangunan Nasional dapat dicapai melalui pembangunan yang
direncanakan dengan terarah dan realistis serta dilaksanakan secara bertahap,
bersungguh-sungguh, berdaya guna dan berhasil guna. Tercapainya tujuan tersebut
sangat tergantung dari kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugasnya,
hal ini dapat diwujudkan melalui pemberian pelayanan kepada masyarakat, penuh
dedikasi, disiplin yang tinggi, prosedur kerja yang baik dan sebagainya.
Semuanya ini dilakukan mulai dari tingkat pusat sebagai pemerintahan tertinggi
sampai kepada tingkat pemerintahan terendah di Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini.
Keberhasilan program pengajaran di sekolah akan
membawa peengaruh yang besar terhadap keberhasilan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam GBHN “ Untuk
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa “, oleh
karena itu sekolah harus dibina dengan cara meningkatkan penyelenggaraan
program pendidikan supaya berhasil guna dan berdaya guna.
Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah
yang mempunyai peranan sebagai pemikir, perencana, pelaksana serta pengendali
pembangunan di sekolah. Dengan demikian kepala Sekolah mempunyai peranan yang
sangat penting dalam memperlancar jalannya roda pemerintahan dalam melaksanakan
pembangunan nasional. Mengingat pentingnya peranan tersebut, maka Kepala
Sekolah harus mampu memberikan arahan dan motivasi kepada guru dalam rangka
pencapaian tujuan.
Dalam memotivasi, seorang pimpinan harus dapat
mengembangkan kecakapannya dalam memberikan perintah kepada bawahannya. Ia
harus mengetahui bagaimana memerintah orang lain tanpa menimbulkan
perlawanan atau kebencian dan ia harus
dapat memperoleh kepatuhan tanpa menghilangkan prakarsa dan daya cipta
bawahannya.
Tugas memberi motivasi memang tidak mudah. Pada
umumny pegawai-pegawai mempunyai latar belakang, harapan, pengalaman, keinginan
dan ambisi yang berbeda-bweda. Mereka melihat peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian dari sudut pandang yang berlainan. Reaksi-reaksi mereka
terhadap pekerjaan, rekan sekerja dan hubungan kerja juga berbeda satu sama
lain.
Pekerjaan sendiri merupakan pertimbangan yang
sangat pentying dalam motivasi. Pekerjaan dipandang secara berlainan oleh
orang-orang yang berbeda. Sebagian orang melakukan sesuatu karena benar-benar
mencintai pekerjaan itu, tetapi sebagian lain melakukan pekerjaan karena
mengharapkan memperoleh sesuatu dari pekerjaan tersebut. Pada dasarnya, alasan
seseorang bekerja adalah berhubungan dengan kepantingan individunya atau
memberikan bentuk kepuasan tertentu kepadanya.
Demikian pula halnya dengan sekolah, Kepala
Sekolah harus mengetahui secara jelas hal-hal yang dapat mendorong para guru
melaksanakan tugas secara optimal.
Tantangan berat yang harus dihadapi oleh setiap
Kepala Sekolah, selain volume kerja yang meningkat, interaksi manusia yang
lebih kompleks serta tuntutan pengembangan di sekolah juga dituntut untuk dapat
menggerakkan para warganya berperan aktif dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, seorang Kepala
Sekolah perlu menggunakan cara tersendiri, misalnya dengan pembagian tugas dan
tangggung jawab yang jelas, penyediaan sarana kerja, pemberian uang yang
memadai dan lain-lainnya. Dengan demikian tujuan untuk melanggar dan mendidik
serta penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan efisien akan tercapai.
Hubungan kerja sama yang baik antara Kepala
Sekolah dan para guru mempunyai peranan yang penting dalam usaha pencapaian
tujuan tersebut. Hubungan dan kerja sama tersebut haruslah dapat memberikan
gairah dan semangat atau motivasi kerja yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditunjukkan
bahwa kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang perilaku seorang pimpinan
lembaga pendidikan dalam memotivasi para guru untuk bekerja sama mencapai
tujuan tertentu. Oleh sebab itu,
menjadi kewajiban seorang supervisor
pendidikan untuk melakukan pembinaan dan pengarahan secara regular dan
kolaboratif kepada Kepala Sekolah agar senantiasa dalam pengembilan
kebijakan-bijakan yang berkenaan dengan sekolah selau mengedepankan kemajuan
sekolah secara visioner maupun misioner
sekolah
B. Rumusan Masalah Dalam PTS
Permasalahan yang timbul tentang kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru di atas adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana Kepala Sekolah SDN
___________ Kecamatan __________
Kabupaten _________ menjalankan kepemimpinannya selama ini ?
b. Apakah sudah ada usaha dari Kepala Sekolah SDN
___________ Kecamatan __________
Kabupaten _________ meningkatkan motivasi kerja para gurunya ?
c. Bagaimana
Peran Pengawas Sekolah dalam membrikan pembinaan bagi kepala Sekolah dalam
memimpin di SDN ___________ Kecamatan
__________ Kabupaten _________
?
d. Apakah
Kinerja para guru sudah menunjang kelancaran administrasi sekolah
di SDN ___________ Kecamatan
__________ Kabupaten _________
?
e. Bagaimana tingkat pendidikan, kemampuan dan
pengalaman kerja para guru di SDN ___________ Kecamatan
__________ Kabupaten _________
?
f. Faktor apa saja yang menjadi hambatan Kepala
Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru ?
C. Sasaran Penelitian
Tindakan Sekolah
Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui :
1. Kemampuan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningktkan motivasi kerja para guru.
2. Motivasi kerja para guru dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan keddukan dan fungsinya masing-masing.
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan
bagi Kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru.
D. Kegunaan Penelitian Tindakan Sekolah
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Secara
teoritis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh peneliti selama
mengikuti pendidikan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas Sekolah.
2. Secara praktis sebagai masukan
khususnya Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja para guru.
E. Asumsi dan
Keterbatasan
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dan
mempersempit sudut pandang perana
pengawas dalam pembinaan kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai usaha meningkatkan motivasi kerja para
guru di SDN ______ Kecamatan _______ Kabupaten ______,
maka penulis membatasi masalah tersebut diatas pada :
a. Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan motivasi kerja para guru di
SDN ___________ Kecamatan
__________ Kabupaten _________
?