BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitian Tindakan Sekolah
Aplikasi
pendidikan secara formal di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta dan berjenjang dari taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi
merupakan keseluruhan proses pendidikan di sekolah sebagai lembaga
pendidikan formil, dan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti. Dalam proses
belajar mengajar, komponen-komponen saling mempengaruhi yaitu tujuan
instruksional yang diinginkan, materi yang diajarkan, guru dan siswa didik,
jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana yang tersedia.
Dalam
suatu proses pembelajaran, terjadi proses interaksi antara guru dan siswa. Di
sinilah sangat diperlukan kedisiplinan baik oleh guru maupun siswa. Terciptanya
situasi yang disiplin, dapat menimbulkan jalannya pelajaran, sehingga
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan. Demikian pula bagi guru disiplin
mengajar harus ditingkatkan agar secara efektif dapat dicapai suatu etos kerja yang semaksimal mungkin dalam
rangka meningkatkan mutu pengajaran di
kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam suatu kehidupan, orang-orang yang
berhasil dalam hidupnya kebanyakan dilandasi oleh disiplin diri yang sangat
tinggi.
Dalam
rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia, maka titik berat pembangunan
bidang pendidikan dewasa ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini
pemerintah telah melakukan berbagai upaya atau kebijaksanaan seperti
pembaharuan kurikulum, penataran-penataran bagi para guru, pengadaan sarana dan
prasarana yang lebih baik bagi
keberhasilan suatu cita-cita pendidikan.
Dalam
belajar sangat diperlukan kedisiplinan, karena akan selalu mentaati rencana
kerja dalam mengajar, sehingga akan
menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya. Dengan demikian kebiasaan
yang baik akan dapat dicapai suatu hasil atau prestasi yang memuaskan di dalam
proses belajarnya. Hal ini telah dinyatakan oleh The Liang Gie (1985:60) sebagai
berikut : Dalam usaha apapun juga,
keterangan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang
baik.
Sedangkan
menurut Nasin Ibnu Suwandi daan Anno D. Sanjari (1997:12) sebagai berikut : “Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati
dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan,
perintah atau peraturan yang berlaku”.
Disiplin
belajar harus diterapkan, mengingat padatnya materi pelajaran yang harus
diselesaikan dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang ada. Tanpa
adanya disiplin belajar materi tersebut tidak akan dapat dilakukan, maka tidak
mungkin dapat tercapai prestasi yang semaksimal mungkin.
Keterangan
dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu kehadiran, ketertiban, keaktifan dan
kerapian melaksanakan tugas mengajar
merupakan kunci utama untuk memperoleh prestasi bagi kompetensi guru akan menjadi
baik. Oleh karena itu kedisiplinan
mengajar yang timbul dari dalam diri
guru harus lebih ditingkatkan dan digali sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan yang diinginkan.
Seorang Supervisor kependidikan harus
dan perlu juga untuk memberi dorongan atau motivasi kepada kinerja guru yang berasal dari luar
diri guru untuk merangsang semangat bekerja di dunia pendidikan .
Berdasarkan
uraian di atas dapat dikatakan, bahwa kedisiplinan mengajar di kelas akan sangat besar
pengaruhnya bagi kompetensi dan
kapabilitas serta aseptabilitas bagi kinerja guru dalam kegiatan belajar mengjar di sekolah.
Sehubungan dengan itu, penulis selaku observer dan supervisor kependidikan
tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah tentang apakah ada
hubungan antara kedisiplinan mengajar
di kelas dengan dedikasi dan kompetensi guru yang bermutu di Sekolah Dasar Negeri __________ Kecamatan
________ Kabupaten ___________ .
B. Perumusan
Masalah Penelitian Tindakan Sekolah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka penulis selaku observer dalam penelitian
tindakan sekolah ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Adakah
hubungan antara kedisiplinan mengajar
di kelas dengan peningkatan mutu kompetensi diri bagi para
guru di Sekolah Dasar Negeri __________ Kecamatan
________ Kabupaten ___________ ?”.
C. Dugaan Sementara
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut di atas maka dapat disusun secara simpel dugaan yang menguatkan dalam
penelitian tindakan ini bahwa :
“Adakah korelasi
signifikan yang sinergis antara kedisiplinan
guru selama mengajar di kelas
dengan peningkatan mutu
kompetensi diri para guru di
Sekolah Dasar Negeri __________ Kecamatan ________ Kabupaten ______”.
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Dalam
penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu :
a. Variabel
1. Variabel
bebas
Yang menjadi variabel bebas adalah kedisiplinan mengajar
1. Variabel
terikat
Yang menjadi variabel terikat adalah kualitas kompetensi guru
a. Definisi
Operasional Variabel
1. Kedisiplinan mengajar
Yang dimaksud dengan kedisiplinan mengajar di
kelas adalah suatu kondisi di
mana guru di dalam proses memberikan
materi ajar, tunduk dan patuh kepada ketentuan atau aturan-aturan (tata tertib
yang berlaku di sekolah). Hasil yang diperoleh
guru setelah menjalani proses
belajar mengajar dalam satu waktu tertentu yang dilakukan dengan nilai :
a. Keaktifan
masuk kelas
b. Ketertiban Rencana Pelaksanaan Pembelajara yang baik
c. Keaktifan
dalam melaksanakan tugas mengajar
d. Kerapian berseragam guru
e. Pemanfaatan
waktu mengajar dengan tepat dan cermas
1. Kualitas
Kompetensi Guru
Adalah hasil Prestasi
kerja guru yang di peroleh
setelah melaksanakan proses
belajar mengajar di kelas dalam suatu satuan waktu atau satu semester yang
dinyatakan dengan angka kredit atau
stndart penilaian mutu mengajar
E. Tujuan Penelitian Tindakan sekolah
Mempunyai tujuan :
Untuk mengetahui apakah ada
tidaknya hubungan antara
kedisiplinan mengajar di kelas dengan
peningkatan mutu kompetensi diri bagi para guru di
Sekolah Dasar Negeri __________ Kecamatan ________ Kabupaten ___________ . Dimana observer
mempunyai kriteria penilaian terhadap penelitian yang akan dipaparkan di bab berikutnya.
F. Manfaat Penelitian Tindakan sekolah
1.
Bagi Guru
Untuk
memberi gambaran bahwa arti disiplin
mengajar di kelas itu perlu dan
sangat penting bagi usaha
keberhasilan mengajar terutama bermuara
pada peningkatan hasil prestasi belajar siswa.
1.
Bagi Penulis
sekaligus Pengawas Sekolah
Sebagai Tindakan supervisi terhadap kinerja guru selama ini, dimana aspek
disiplin mengajar perlu pembinaan tersendiri dan bagian tugas pokok
supervisi kependidikan, agar pelaksanaan
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. SILAHKAN HUBUNGI KAMI :